Kamis, 26 Desember 2013

Azotobacter Sebagai Bakteri Pengambat N2 yang Non Simbios


Bakteri ! hampir setipa orang ketika mengdengar kata bakteri langsung berfikir bahwa bakteri merupakan organisme kecil yang sangat merugikan. Mungkin mereka berpandangan seperti itu karena sering melihat dari sisi kerugiannya saja. Sebenarnya apa yang mereka pikirkan tidak seperti itu, ternyata bakteri juga memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah bakteri yang menambat nitrogen, yaitu Azotobacter. Bagaimana bakteri Azotobacter berperan dalam penambatan nitrogen ? mari bersama-sama kita bahas bersama. ^.^
Sebelum kita lanjutkan sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu penambatan nitrogen. Penambatan nitrogen merupakan proses yang menyebabkan nitrogen bebas digabungkan secara kimia dengan unsur lain (Wedhastri, 2002). Perlu kita ketahui, bahwa jumlah nitrogen di atmosfer lebih dari 80%. Bahkan dengan satuan luas satu acre (0,46 ha) diperkirakan tanah mengandung kurang lebih 30.000 ton nitrogen bebas (Jeneng, 1998). Dengan banyaknya jumlah nitrogen seperti tidak ada tumbuhan eukaryotik yang mampu menggunakan secara langsung sehingga nitrogen harus berikatan dengan unsur lain seperti halnya hidrogen sehingga akan membentuk persenyawaan. Dan untuk mengikat nitrogen tentu saja adanya campur tangan jasad mikro penambat nitrogen. Ada dua jenis jasad mikro yaitu nonsimbiotik dan simbiotik. Namun dalam hal ini kita akan lebih mendalami tentang jenis jasad mikro yang nonsimbiotik. Bakteri yang dapat mengikat nitrogen nonsimbiotik adalah bakteri Azotobacter.  
Azotobacter merupakan bakteri gram-negatif aerob  nonsimbiotik yang berfungsi sebagai pengikat N  bebas sehingga bakteri ini  mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah  dalam meningkatkan kesuburan tanah (Supriyadi,2009). .Azotobacter memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Ukuran  bakteri Azotobacter ini berkisar dari 2-10x1-2,5. Bentuk sel Azotobacter biasanya berbentuk batang pendek, batang, dan oval serta bentuk yang lain yang bermacam-macam. Dengan bentuk sel yang bermacam-macam seperti ini, bakteri Azotobacter dikenal sebagai dengan bentuk sel pleomorfik. Menurut (Hans, 1994) ada beberapa jenis bakteri Azotobacter penting, diantaranya  A.Chroococcum, A.agilis, A.paspali dan A.vinelandii. Untuk dapat menemukannya bakteri Azotobacter  ini dapat kita temukan pada tempat dengan jenis tanah yang netral sampai dengan tanah yang basa, air dan beberapa tanaman. Si habitat tanah biasanya banyak ditemukan spepise A. Chroococcum. Untuk pertumbuhannya Azotobacter biasanya menggunakan gula, asam organik, dan asam lemak.
Ternyata dengan kemampuannya menambat nitrogen, bakteri Azotobacter ini dikenal sebagai agen penambat nitrogen yang mengkonversi dinitrogen (N2) ke dalam bentuk (NH3) melalui reduksi elektron dan protonisasi gas dinitrogen. Dan dalam kemampuannya menambat nitrogen bakteri Azotobacter  termasuk bakteri yang dapat menambat nitrogen dalam jumlah yang cukup tinggi. Menurut (Hans, 1995) bakteri Azotobacter mampu menambat kurang lebih 20 mg nitrogen/g gula. Ketika menambat nitrogen ada enzim yang bertanggung jawab yaitu nitrogenase. Bakteri Azotobacter memiliki struktur nitrogenase yang unik, mengapa unik karena pada Azotobacter memiliki struktur nitrogenase yang terdiri dari 3 kompleks protein, yaitu  nitrogenase I (Molybdenum nitrogenase), nitrogenase II (Vanidium nitrogenase), dan nitrogenase III (Ferrum nitrogenase) (Tjahjadi,2007). Padahal pada umumnya bakteri itu memiliki struktur nitrogenase yang terdiri 2 kompleks protein. Maka dari itu Azotobacter dikatakan unik pada struktur nitrogenasenya. Faktor-faktor yang mempengaruhi bakteri Azotobacter dalam penambatan nitrogen adalah faktor lingkungan, terutama ciri kimia dan fisika habitatnya. Faktor-faktor tersebut meliputi ketersediaan senyawa nitrogen, kesediaan nutrien anorganik, pH, dan  suhu. Reaksi tambatan nitrogen sebagai berikut (Tjahjadi, 2007) :
4e- + 0,5 N2 + 4 H+ 8 ATP  NH3 + 0,5 H2 + 8 ADP + 8Pi
Azotobacter adalah mikroba yang melakukan tambatan nitrogen secara aerob. Azotobacter melindungi nitrgenasenya dari serangan oksigen dengan cara mempercepat respirasi aerob, sehingga kadar oksigen sitoplasma menjadi rendah.

Referensi :
Schlegel, Hans G. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : UGM Press. 1994
Tarigan, Jeneng. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998
Purwoko, Tjahjadi. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Bumi Aksara. 2007
Wedhastri. Isolasi dan seleksi Azotobacter spp. Penghasil Faktor Tumbuh dan Penambat Nitrogen dari Tanah  Masam. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan.2002
Supriyadi, M. Pengaruh Pupuk Kandang Dan NPK Terhadap Populasi Bakteri Azotobacter Dan Budidaya Cabai (Capsicum Annum). (www.biosains.mipa.uns.ac.id).  2009. Diakses pada tanggal 26 Desember 2013 pukul 13.00 WIB

Rabu, 25 Desember 2013

Power Point Pautan dan Pindah Silang